Pages

Selasa, 27 November 2012

konvigurasi server debian


KONFIGURASI SERVER DEBIAN
·         Network setting
1.       Login pada server dan masuk sebagai super user supaya mempunyai akses penuh.
2.       Periksa interface sudah terbaca atau tidak.
root@server-debian : /# ifconfig –a
3.       Jika sudah cek apakah sudah mendapatkan IP atau belum
4.       Kalau belum, maka isikan IP dengan cara edit file interface pada folder /etc/network
root@server-debian : /# pico /etc/network/interface
5.       Jika sudah selesai keluar dan simpan dengan CTRL+X lalu pilih YES.
Misal:
auto lo
iface lo inet loopback

auto eth0
iface eth0 inet dhcp

auto eth1
iface eth1 inet static
                address 192.168.13.1
                netmask 255.255.255.0
                network 192.168.13.0
                broadcast 192.168.13.255

6.       Setting DNS dengan mengedit file
root@server-debian : /#  pico /etc/resolv.conf
isikan IP DNS Server kedalam file tsb.
Misal  DNS nawala
nemeserver 180.131.144.144
nemeserver 180.131.145.145
lalu simpan
7.       Restart service dari network supaya settingan yang kita lakukan di eksekusi oleh mesin komputer.
root@server-debian : /#  /etc/init.d/networking restart
8.       Lalu cek apakah settingan kita sudah di eksekusi apa belum oleh server dengan cara mengeksekusi perintah ifconfig –a dan melakukan ping ke domain google.com

·         Remote server
Ø  Remote local
Yaitu kita bekerja dan melakukan aktifitas kita melalui komputer server itu sendiri.
Ø  Telnet
Yaitu melakukan komunikasi dan aktifitas kita dengan meremote komputer server dari komputer lain mengunakan protokol telnet yang bekerja pada port 23 protokol UTP.
Ø  SSH(secure shell)
SSH adalah satu protokol yang digunakan untuk berkomunikasi dan bertukar data antar komputer dalam jaringan menggunakan protokol UTP port 22. Untuk meremote server dengan SSH melalui komputer ber-OS Windows diperlukan software salah satunya adalah putty. Apabila komputer belum terinstall SSH perintah untuk menginstallnya adalah
root@server-debian : /#  apt-get install ssh
·         Setting repository
1.       Remote server dengan SSH yaitu dengan putty. Lalu edit file .list
root@server-debian : /#  pico /etc/apt/source.list
2.       Jangan lupa backup dulu file aslinya, ini untuk menghindari apabila terjadi kesalahan kita masih punya file aslinya.
root@server-debian : /#  cp  /etc/apt/source.list cp  /etc/apt/source.list.asli
3.       Untuk repostory debian 6 di indonesia silahkan pilih dibawah ini:
Repository kambing (UI)
Deb http://kambing.ui.edu/debian squeeze main non-free contrib
Deb http://kambing.ui.edu/debian-volatile squeeze/volatile main contrib
Deb http://kambing.ui.edu/debian-security squeeze/updates main non-free contrib
Deb http://kambing.ui.edu/debian stable-proposed-updates non-free contrib
mirror.its.ac.id
deb http://mirror.its.ac.id/debian etch main non-free contrib
deb http://mirror.its.ac.id/debian stable-proposed-updates main non-free contrib
deb http://mirror.its.ac.id/debian-security etch/updates main non-free contrib
komo.vlsm.org
deb http://komo.vlsm.org/debian etch main non-free contrib
deb http://komo.vlsm.org/debian etch-proposed-updates main non-free contrib
debian.indika.net.id
deb http://debian.indika.net.id/debian etch main non-free contrib
deb http://debian.indika.net.id/debian etch-proposed-updates main non-free contrib
deb ftp://ftp.itb.ac.id/pub/debian etch main non-free contrib
deb ftp://ftp.itb.ac.id/pub/debian etch-proposed-updates main non-free contrib
4.       Setelah itu update repositori supaya setingan repo nya bisa dieksekusi server.
root@ server –debian: /# apt- get install update
·         Install dan uninstall aplikasi/software
1.       Install melalui repository
Yaitu install program melalui miror melalui alamat yang berada pada source .list
root@ server –debian: /# apt –get install [nama aplikasi]
2.       Melalui URL
root@ server –debian: /#  wget [nama url]
3.       Install fle .deb
root@ server –debian: /# dpkg –install [nama file(.deb)]
4.       Uninstall aplikasi
Dalam unistall aplikasi ada 2 perintah yaitu:
root@ server –debian: /# apt –get remove [nama aplikasi]
root@ server –debian: /# apt-get purge[nama aplkasi]
·         Installasi dan seting DHCP server
1.       Masuk sebagai user root dan install dhcp server
root@ server –debian: /# apt –get install dhcp3-server
2.       Edit file dhcpd.conf , jangan lupa backup dulu
root@ server –debian: /# pico /etc/default/isc-dhcp-server
isikan INTERFACE=”eth1” (yaitu interface man yang akan di sambungkan ke client)
3.        Edit juga file dhcpd.conf
Tambahkan atau edit file menjadi seperti berikut:
Misal:
Subnet 192.168.13.0 netmask 255.255.255.0  {
Range 192.168.13.12 192.168.13.100;
Option domain-name-servers 180.131.144.144;
Option router 192.168.13.1
Option broadcast-address 192.168.13.255;
Default-lease-time 600;
Max-lease-time 7200;
}
4.       Edit file pada /etc/sysctl.conf. cari file net.ipv4.ip_foward=1 dan hilangkan tanda (#)
5.       Setting routing agar jaringan dari eth0 (internet) dapat di akses/di-share dengan jaringan pada eth1 (local). Settingan NAT dilakukan agar komputer local bisa berkomunikasi dengan komputer-komputer server penyedia layanan di WEB. Ini di lakukan dengan cara:
root@ server –debian: /# iptables –t nat –A POST ROUTING –o eth0 –j MASQUERADE
6.       Setelah itu masukan setting NAT dalam file /etc/rc.local supaya jika server restart settingan akan dijalankan secara otomatis.
7.       Setelah semua settingan selesai di set maka kita lakukan restart semua service dari aplikasi yang telah kita setting.
Start dan stop settingan
root@ server –debian: /# /etc/init.d/rc.local stop
root@ server –debian: /# /etc/init.d/rc.local start
Restart DHCP server
root@ server –debian: /# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
8.       Sekarang DHCP server sudah berjalan, untuk mencobanya silahkan koneksikan komputer lain ke server dan lihat apakah sudah mendapatkan IP apa belum. Untuk melihat log DHCP server, kita bisa mengakses file berikut:
root@ server –debian:/#  tail –F /var/log/syslog
jika terjadi error silahkan teliti kembali apakah ada file yang mungkin salah edit atau salah penempatan.








Kamis, 18 Oktober 2012

instalasi jaringan lan dan wan


PEMASANGAN LAN,WAN,MAN,WLAN

Instalasi Jaringan Lan
LAN (Local Area Network) merupakan jernis jaringan yang menghubungkan dua atau lebih workstation dalam satu jaringan local yang tidak terlalu luas, misalkan dalam satu ruang atau satu gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan LAN, yaitu :
1. Peer to Peer
2. Client-Server
Jaringan peer-to-peer merupakan jenis jaringan yang menghubungkan beberapa workstation dimana setiap workstation mempunyai kedudukan yang sama. dalam artian masing2 WS berbagi sumberdaya. Sedangkan, jaringan Client-Server, dapat dilihat dari namax, dimana terdapat WS yang berfungsi sebagai server yang menyediakan sumber daya yang diberikan kepada tiap2 client.
1. Instalasi jaringan LAN
beberapa hal yang diperlukan dalam instalasi ini seperti:

 Kabel UTP
 konektor RJ-45
 Tang Crimping
 Lan Tester (optional)
 LAN Card (NIC) buat mainboard yang offboard (perangkat network dan grapich belum disertakan/eksternal)

setelah yang dibutuhkan sdah siap, maka kita dpat memulai membangun jaringan yang kita butuhkan.
perlu diperhatikan juga bahwa tiap jenis jaringan akan menggunakan tipe kabel yang berbeda.

[+] jaringan peer-to-peer menggunakan kabel tipe Crossover
[+] jaringan client-server menggunakan kabel tipe Straight
langsung saja kita memulai membuat kabel jaringan yang pertama yaitu jaringan peer-to-peer
pada jaringan ini kita menggunakan kabel tipe Crossover. berikut merupakan susunan warna kabel pada tipe Crossover.

konektor 1#
PH - H - PO - B - PB - O - PC – C

konektor 2#
PO - O - PH - B - PB - H - PC – C

seadangkan untuk jaringan yang kedua yaitu jaringan Client-Srver kita menggunakan kabel Straight, yang dimana susunan warna kabelx sprti brikut:

konektor 1# dan 2# susunanx sama
PO - O - PH - B - PB - H - PC – C


ket:
H > hijau
B > biru
O > orange
C > coklat
P > putih

setelah kita selesai menyusun warna kabel sesuai yang kita butuhkan, kita lanjutkan dengan menghubungkanx dengan konekstor RJ-45. ratakan ujung2 kedelapan kabel yang akan kta masukkan kedalam konektor.

yang perlu diperhatikan saat memasukkan kabel2 kedalam konekstor yaitu posisi konektor menghadap keatas ato kebawah, jangan sampai terbalik posisix pada konektor ujung yang satu dan pada ujung lainnya.
setelah itu kunci konektor dan kabel dengan menggunakan tang crimping. jika perlu anda bisa
mengetes kabel anda dengan LAN Tester. Pastikan setiap lampu yang hidup pada LAN tester sama.
tahap instalasi sudah selesai. sekarang kita lanjutkan pada tahap selanjutnya.

2. Konfigurasi jaringan LAN

saya akan coba memberikan langkah2 yang lebih singkat dalam melakukan konfigurasi jaringan ini.
bebrapa hal yang perlu diprhatikan juga agar nantinya tidak terjadi conflict dalam network yang kita buat yaitu:

a. Komputer Name dan Workgroup
b. IP Address

a.) untuk mengatur nama dan workgorup, kita dapat melakukanx dengan langkah sperti brikut:
klik kanan My Komputer pilih Properties. masuk pada tabulasi Komputer name.




klik tombol Change. masukkan nama komputer dan workgroup lalu tekan OK.


b.) untuk mengatur IP address kita dapat melakukanx dengan langkah sperti brikut:
klik Start > Control Panel > Netwotk and Internet Connection > Network Connection.
pilih NIC yang sedang aktif. klik kanan dan pilih Properties.




pada tabulasi General dalam kotak Connection pilih Internet Connection (TCP/IP) lalu klik properties (bisa juga dengan double klik).


pilih Use the Following IP Address.



Isikan dengan alamat yang akan digunakan, misalkan :

IP Address : 192.168.1.10
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1 (ip media yang kita gunakan sebagai gateway mislx modem ADSL)

untuk DNS biarkan saja kosong.
klik OK.






Instalasi Jaringan WAN
Peralatan
1. Kompas dan peta topografi
2. Penggaris dan busur derajat
3. Pensil, penghapus, alat tulis
4. GPS, altimeter, klinometer
5. Kaca pantul dan teropong
6. Radio komunikasi (HT)
7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)

Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antenna
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor
1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet
Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antenna
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna


Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflector
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antenna
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena
1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)


Pengujian Koneksi Radio
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

Instalasi Wi-Fi/WLAN
Untuk memasang jaringan WiFi anda perlu:
1. Nirkabel atau router gerbang – coba yang D-Link DI-624 AirPlus Xtreme G 802.11g router)
2. Adaptor nirkabel untuk setiap sistem yang terhubung ke jaringan. (Salah satu atau lebih D-Link AirPlus Xtreme G 802.11g wireless Adapters: a DWL-G650 PC Card adaptor untuk Windows 2000 notebook PC dan DWL-G520 PCI Adapter sekunder desktop untuk menjalankan Windows XP Home Edition.
3. Broadband sambungan ke Internet (biasanya melalui kabel atau DSL modem).
4. Sebuah kabel Ethernet Alamat IP yang diberikan untuk sistem anda oleh ISP Anda jika Anda menggunakan alamat IP statis.
5. Jika Anda menggunakan DSL, Anda akan membutuhkan username dan password yang diberikan kepada Anda oleh Internet Service Provider (ISP).
6. Alamat MAC untuk semua jaringan nirkabel Adapters.
7. Pena dan kertas untuk menulis pengaturan jaringan (alamat IP dan MAC.)

Memasang Wireless Adapters
1. Memasang jaringan WiFi adaptor di semua sistem yang akan menghubungkan tanpa kabel ke router.
2. Jika menggunakan D-Link PC Card dan PCI Adapters, menginstal perangkat lunak dari CD sebelum menginstal hardware. Shut down your system, install the adapter, and reboot your komputer. Menutup sistem anda, pasang adaptor, dan reboot komputer Anda.

Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.

Pilih “Instal perangkat lunak secara otomatis” dan klik Next. Jika Anda melihat pesan peringatan bahwa driver belum lulus uji logo Windows, klik ‘Continue Anyway’.

Konfigurasikan (Bagian 1)
Jika WiFi sistem tidak dapat melakukan koneksi ke internet namun, Anda mungkin perlu untuk menyelesaikan beberapa langkah.

1. Untuk memasang jaringan WiFi, jika Anda menggunakan Windows XP, Anda mungkin perlu menonaktifkan Windows wireless-fitur konfigurasi. Anda juga perlu melakukan hal ini jika Anda berniat menggunakan bundled utilitas. Untuk menonaktifkannya:
 Klik-XP Jaringan icon pada system tray.
 Bila Wireless Network Connection dialog box muncul, klik ‘lanjut’ dan pilih tab Wireless Networks.
 Uncek ‘Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya’ dan ‘ok’
 Restart sistem anda.
2. Sistem operasi lain Mei memerlukan reboot untuk mendapatkan WiFi adaptor untuk berjalan dengan benar ketika driver.

Jika anda masih tidak dapat terhubung dengan melakukan beberapa langkah-langkah yang harus mereka dan memecahkan masalah anda.

Set Keamanan
1. Mengakses wireless router dari konfigurasi lagi dengan memasukkan alamat IP di browser anda.
2. Menggunakan router dokumentasi atau built-in membantu untuk menemukan pilihan yang memungkinkan perubahan standar Anda sandi. (Dengan DI-624, pilihan ini ditemukan pada ‘Alat’ halaman).
3. Mengubah sandi tetapi membiarkan konfigurasi rutin buka.
Mengatur SSID
Sekarang Anda perlu mengubah nama jaringan. Hal ini disebut sebagai ’service set identifier’ atau SSID. Dengan DI-624, Anda mengakses pengaturan ini dengan mengklik ‘Wireless’ tombol.

Setelah komputer telah ulang, setelan ‘Found New Hardware Wizard’ harus muncul dan melakukan pemasangan driver.

Ubah default SSID ke apapun yang Anda inginkan, namun tidak memilih nilai yang mungkin anybody guess seperti nama, ulang tahun atau nama keluarga. Jangan keluar setelah perubahan. Bila Anda memasang jaringan WiFi Anda wan’t ia menjadi aman mungkin untuk melindungi diri sendiri dari hijackers.

Perlu diketahui bahwa router Anda mungkin juga memungkinkan Anda untuk menonaktifkan broadcast SSID Fitur ini menyimpan potensi dari para penyusup melihat jaringan nirkabel antara THEIR sambungan pilihan.

Mengaktifkan enkripsi pada jaringan WiFi
Jika router dan semua operator Adapters dukungan WiFi Protected Access (WPA) enkripsi dengan kunci pra-berbagi, menggunakannyaFitur ini akan memberikan keamanan yang memadai bagi sebagian besar pengguna rumahDimana hardware anda tidak mendukung WPA, aktifkan wired equivalent privacy (WEP) encryption.

Routers paling memungkinkan Anda membuat kunci WEP atau WPA dengan memasukkan frase-lulus. Menjadikannya satu yang akan sulit menebak. Memasukkannya dua kali untuk verifikasi. Jangan keluar setelah perubahan.

Filter alamat MAC
Anda mungkin ingin memberikan tambahan keselamatan oleh membatasi akses ke jaringan Adapters dengan alamat MAC tertentu Untuk menggunakan penyaringan alamat MAC, mengaktifkannya di router dari konfigurasi rutinMencari penyaringan atau tombol pilihan pada menu.
Masukkan alamat MAC Anda direkam sebelumnya di WiFi Adapters. Terapkan perubahan dan keluar.
Untuk meningkatkan kinerja 802.11g untuk semua perangkat nirkabel Anda, sistem memilih 802.11g hanya modus.
Configure (Part 2) Konfigurasikan (Bagian 2)
Dengan sekarang Anda harus dapat melakukan koneksi ke router melalui sistem nirkabel AndaJika Anda ingin membuat sambungan lagi mengubah SSID di wireless-konfigurasi untuk setiap adaptor nirkabel yang cocok dengan nilai yang dimasukkan untuk router.

Kesimpulan

Jaringan komputer adalah pembagian sumber daya dai suatu komputer yang dahulunya hanya bias dimanfaatkan oleh komputer itu sendiri kini bias di manfaatkan di banyak komputer, dengan tujuan agar program, piranti, dan data sebuah kompuer bias diakses di komputer lain.

Senin, 23 Januari 2012

Data diri

file:///G:/data%20kku/jaringan.docx

Hardisk

Hardisk terdiri dari dua kata yaitu hard dan disk, dimana hard artinya keras sedangkan disk artinya piringan penyimpan data. Jadi hardisk adalah piringan penyimpan data yang keras. Hardisk biasanya juga disebut dengan storage. Storage yaitu media penyimpan data. Hardisk juga merupakan RAM karena RAM merupakan penyimpan data secara acak.
# Media penyimpan data dapat berupa :
Ø  Flasdisk
Ø  CD / DVD
Ø  Disket
Ø  Fdd
Ø  Dan Hardisk
# perbedaan Hardisk Dan Hardisk Drive  :
Ø  Hardisk hanya berupa piringan keras
Ø  Hardisk Drive berupa piringan keras dan pengendali. Dimana drive artinya pengendali.
# FUNGSI HARDISK adalah media penyimpan data secara permanen dan data tersebut tidak akan hilang walaupun pada saat computer dimatikan.
BAGIAN-BAGIAN HARDISK
PENJELASAN
NO
KET.
1
PLATTER
2
SPINDLE (Penggerak plater)
3
SLIDE HEAD (Untuk mencari data di pembaca data piringan platter)
4
ACTUATOR arm/ lengan
5
HEAD ARM
6
ACTUATOR AXIS / poros penggerak
7
ACTUATOR (penggerak)
                                                          
                                                                  1.
                                                            2.

                                                            3.
                                    4.
                                                5.
7.                                             6.